Berpantun, berpuisi dan berkata

"Setidaknya jika anda sudah tiada, Tulisan inilah Sebagai bukti dirimu pernah ada".

Ikuti terus tulisan ini, setiap harinya akan terus bertambah ya kawan kawin..😊🙏🏼

Page 1

Dirimu Selalu ada ..
Duduk diatas lantai beralas sajadah
Berbaring riang penuh pasrah
Melihat kiri dan kanan dengan cerah
Demi menggapai harapan yang bernilai ibadah..

Dirimu selalu ada..
Dua jari tangan selalu berkata-kata
Kabar baikkah kamu dsna
Hilang rasa hilang kata
Luas langit yang tiada tara

Dirimu selalu ada..
Apakah akan ada yang terus mengikat
Hingga titik hitam tidak terlihat
Atas nama jiwa yang selalu berhajat
PadaMU aku sallu meminta rahmat.

Page 2

Bangkitkanlah jiwa ini..
Seribu rasa menjadi satu
Tumbuh hilang datanglah yang baru
Tetesan embun pagi terlihat layu
Penuh dengan goresan karena rindu

Bangkitkanlah jiwa ini
Adakah tulisan dalam jiwamu
Menjadi penguat dalam hariku
Lupakan semua akan semu
Semua tangisan dalam matamu

Bankitkanlah jiwa ini..
Jalanan terasa sempit 
Angin terasa hangat
Dulunya bergelombang nan hidup penuh semangat
Apakah diri ini jauh akan rahmat ?
Apakah diri ini jauh dari taubat ?
Apakah esok akan mejadi keramat ?
Hanya padaMu aku berhajat....

Page 3

Jalan-jalan  ke desa balik papan
Sambil membawa ikan bujair
Sudah Lama kita memulai percakapan
Mohon maaf belum di suguhkan air

Kalau pergi ke tanjung Balai 
Pergi kesana naik kreta api
Namun sebum acara kita mulai
Izinkan kami mmperkenalkan diri 

Page 4
Secara tidak sadar banyak orang yang berubah lebih baik dari sebelumnya atas perantara orang -orang yang ada disekitar kita, namun pada dasarnya juga yang  jauh lebih baik jika perubahan itu datang dari diri kita dan bahkan bisa merubah orang-orang sekitar kita.
Semoga kita bisa jauh lebih dari hari kehari kalau bukan dari kita siapa lagi
Dari kita untuk kita

Page 5
Semua orang tidak ada yang tidak mempunyai tugas, banyak tugas-tugas kecil, namun jika tidak dikerjakan dengan sendiri  akan  bertambah banyak juga. Semasi masih kecil jangan diperbesar nanti dia sulit untuk kecil kembali
Coba dan kerjakan dan jangan menunda-nunda waktu

Page 6
Jika kamu berani berharap sesuatu' kamu harus lebih berani bertindak untuk menggapainya. Jika tidak, ia akan sirna layaknya abu yang terbang tinggi semakin jauh ia akan pudar dan bahkan hilang selamanya.

Page 7

Aku cemburu pada CiptaanMu………….

Aku cemburu dengan angin karena dia bisa masuk kerongga-rongga badannya.

Aku cemburu dengan matahari karena ia bisa menerangimu setiap harinya.

Aku cemburu dengan air karena ia bisa membasahi setiap orang dua kali sehari dan bahkan lebih dari itu

Aku cemburu pada pada langit karena ia membuatmu Bahagia disaat engkau memandangnya

Aku cemburu pada setiap apa yang jauh karena ia membuat rindu akan bertemu

Dan akhirnya aku yakin akan kekuasaanMu

Dan aku yakin akan segala janjiMu

Dan ingin aku nantinya kita bertemu denganMu bersamaMu seperti mereka yang cinta denganMu ya Rabku…(Lantai 2, 03 januari 2020)


Page 8

Jika engkau seorang pemuda gagah perkasa dan berahlak mulia

Lihatlah Ke arah tempat tanah kita dilahirkan

Kerusakan demi kerusakan mulai menunjukan diri

Gempa dan letusan gunung-gunungnya

Tsunami dan langsor tanah-tanahnya

Banjir dan badai anginnya mewarnai berita dunia

Bisakah keindahan alam pertiwi ini kita bertahan

Saat penghuninya kehilangan keindahan dirinya

Saat penduduk negerinya kehilangan hati nuraninya

Saatnya engkau mulai tampakan diri wahai pemuda bangsa

 

Jika engaku seorang pemuda gagah perkasa dan berahlak mulia

Dan memang engkau harusnya terbang

Biar luas cakrwala penglihatan, agar tidak picik caramu menetapkan kebenaran

Atau mudah tertipu karena terbatasnya caramu memandang

Agar mampu menyebarkan peringatan

Agar setia menjaga hadiah keindahan yang Tuhan berikan kepada kita

 

Wahai engkau pemuda gagah perkasa dan berahlak mulia

putra putri bangsa ………..

Bentangkan lebar sayap ilmumu

Tegakan paruh kokoh imanmu

Kuatkan azam dan niat hatimu

Agar engkau tetap selalu indah dan indah selalu dalam hidupmu

Agar berhak engkau ditempatkan Tuhan di tempat indahNya ini

Terbanglah tinggi wahai engkau putra-putri bangsa

Kabarkan kepada dunia tentang indahnya ajaran Tuhanmu

Agar engkau memperoleh luasnya cara memandang kehidupan

Hidup, dan hidup hidupilah kehidupan

Wahai pemuda gagah perkasa dan berahlak mulia engkau adalah harapan (03-9-21)

Page 9

Athiya Karima (Santri Harapan bangsa)

Dipertengahan malam ia bersujud

 Berkeluh hitam putih dunia yang ia lalui

Merajut ilmu bersulam rindu

Jauh dari ayah ibu

Bukan lah hal yang mudah, semua lelahnya tumpah dalam kesah

Senyumnya berpadu dengan air mata..ia mengihklaskannya

Bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk agama, bangsa dan negara

Sosok sederhana dengan tekat kuat, duhai kau pemuda tangguh

Bagiku, kau adalah pejuang islam dan harapan bangsa  

Aku yakin, dan aku bangga

Page 10

Ria Afriani (Tonggak Kejayaan)

Pemuda...

Enam digit kata yang sangat berpengaruh di muka bumi

Di pundakmu banyak sekali harapan-harapan kedepanya untuk negeri

Lalu yang ingin ku tanyakan 

Apa yang terlintas dibenakmu ketika mendengar kata pemuda?

Orang yang perawakn tinggi dan putih, tampan nan ayu?

atau orang yang mengisi harinya dengan perjalanan menjelajahi dunia?

atau, orang yang menyibukan diri agar senantiasa dekat dengan sang Maha pencipta?

atau orang yang berdiri di kediaman tanpa arah dan tujuan?

Wahai pemuda !!!

Dimanakah posisimu sekarang 

Jika engkau bergelar sebagai pemuda ?

Bukankah Indonesia merdeka karenamu wahai pemuda?

Bahkan konstatinavel takluk olehmu, pemuda

Untukmu yang bergelar sebagai pemuda 

Semoga di tahun-tahun yang akan datang Indonesia bisa jaya 

Masalah0masalh pengangguran, kemiskinan olehmu bisa teratasi

Karena, pemuda hari ini pemimpin masa depan

Page 11

Fadillah Almuzakir (Merdeka yang Merdeka)

Jendral !!

Sudikah engkau bangkit sekali lagi

Bergerilya ditanah ini

Tanpa senjata dan topi baja

Sejenak memesan segelas kopi

Berdiskusi di pinggir jalan dibawah bintang-bintang

Ku risih melihat banyak tikus dan kotoran di lorong

Lorong yang tiap kali di lewati pemuda berseragam lusuh berdasi abu-abu

Dibukanya lembaran sejarah bangsa 

Tak banyak yang dapat ia fahami kecuali sedikit

Ribuan tahun perjuangan

Ribuan Nyawa mati 

Harap cemas, bangsa ini berdikari memberi arti proklamasi

Kini, seorang diri dalam dingin di malam sepi

meminang cinta, menghitung detik, menanti kabar terlelap dan terjaga

seruang kemenangan esok hari....

Page 12

Syarifah hayati (Penerang ditengah pandemi)

Katanya dimasa pendemi 

Katanya di masa korona dirumah saja, apa lagi bagi kaum hawa

Dengan apa kau rangkai mimpi

Rembulan di wajahmu tak akan mampu menghalangi ganasnya korona 

Perempuan hanyalah sebutir buih diatas derasnya ombak kehidupan 

Itu katamu..........Semua itu tidak bagiku 

Untuk apa disini?

Untuk apa dirumah saja? 

Hanya menjadi tungku tanpa api, menghitung hari,  tanpa makna

Kan ku rangkai mimpi kehidupan 

Khusun asa yang tercecer 

Ku tabuh gendang kehidupan 

Ku pancung detik kematian

Akar menjadi secercah harapan..

Page 13

Vivin Wahyu Nabila (Asa di sudut cahaya) 

Bagai lilin dalam kegelapan 

Jadilah pemuda yang umat harapkan 

Selalu memberi makna kebermanfaatan 

Menjadi problrm solver untuk setiap permasalahan  insan

Bagai lilin yang membawa secercah cahaya 

Jadilah pemuda yag tak pandang tahta

Ikhlas dalam mengabdi pada umat

Menggenggam impian dalam jiwa 

Karena kejayaan tepat di depan mata 

Kebangkitan islam ada di pundak kita

Wahai pemuda, ingatlah dunia ini hanya sementara

Dunia ini kian menua

Maka jangan kita terlena akan tipu daya

Jangan apatis apalagi egois 

Jadilah pemuda yang peka 

Peka atas apa yang terjadi pada islam dan dunia

Jangan lelah menjadi lilin yang rela berkorban 

demi masa depan negara dan agama islam tercinta 

Insyallah jalan selalu terbuka 

Jayalah negaraku bangkitlah agamaku 
















  



 


 

 





Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...