Jangan ganggu keikhlasan kami..!!!
Jangan ganggu keikhlasan kami..!!!
di tulis oleh : oky rachmatulloh
Dulu alm ust nasrulloh zainul muttaqien dan KH Hidayatulloh zarkasyi dua bersaudara dari 9 putra putri kh imam zarkasyi pada masa kecilnya pernah di marahi ayah mereka cuma gara gara ada wali santri begitu perhatian kepada mereka kemudian memberikan roti, makanan yg tentu mereka sukai pada waktu beliau beliau ini masih anak anak. Sedemikian marahnya kh imam zarkasyi sampai keduanya diminta memasukkan kedua roti yg diberikan tamu wali santri tadi ke dalam wc, di guyur sampai hanyut. Demikianlah marah ya kh imam zarkasyi karena melihat Keduanya memegang roti Yg diberikan wali santri kepada beliau beliau.
Bagi antum wali santri yg belum tahu budaya Gontor, barangkali akan langsung berfikir,* apa salahnya sih wong cuma roti saja lho, dan Biasanya wajar kan kalau wali santri memberi sekedar kue kepada putra kyai..... Iya, barangkali wajar menurut kita.... Tapi bagi kyai zarkasyi itu sangat mengganggu
Pertama adalah masalah prinsip beliau bahwa *keilmuan diletakkan di Gontor di atas segalanya, bahkan diatas nasab keturunan kyai.* Keturunan kyai menurut beliau bukanlah seseorang yg can do no wrong. Bebas melakukan apa saja, dan pasti akan dapat pesantren asuhan ayahnya ketika dewasa. Maka itulah Gontor di wakafkan, agar tidak jadi ajang rebutan putra putri kyai kelak ketika dewasa. Alm ust nasrulloh zainul muttaqien dulu pernah berkata kepada jajaran guru baru di Gontor.
"kalian kalian ini lebih berhak jadi pimpinan Gontor daripada saya. Karena saya bukan lulusan Gontor (meski beliau keturunan kyai zarkasyi). Sedangkan kalian lulus Gontor bahkan jadi guru di Gontor. Dan syarat jadi pimpinan Gontor satu, sudah lulus Gontor. Itu sudah kalian miliki, dan saya tidak pernah memilikinya"
Yg kedua adalah takutnya kyai zarkasyi atas terganggunya keikhlasan beliau ketika mengajar. Keikhlasan yg beliau tanaman, beliau didikkan, atmosfer keikhlasan yg beliau ciptakan dan lingkungan keikhlasan yg beliau dirikan bisa jadi akan berantakan dengan kue dari wali santri itu. Bagi kita yg terbiasa hidup dengan fikiran segalanya bisa diperoleh asal ada uang, tentu bukan hal aneh jika kita memberikan pulsa, sarung atau sajadah kepada wali kelas. Hanya itu, tapi pernahkah antum fikirkan betapa susahnya bagi orang yg antum beri untuk membalas kebaikan antum itu. Jika putera antum ingin mendapat perhatian dari wali kelasnya, maka seluruh kelas juga harus mendapat perhatian yg sama. Dan antum bisa bayangkan susahnya wali kelas untuk berbuat adil ketika kenaikan kelas misalnya, putera antum secara nilai mungkin masuk kategori tidak naik, tapi secara manusiawi pasti ada perasaan tidak enak hati dari wali kelas untuk Tidak menaikkan. Ini manusiawi sekali, orang yg diberi jasa, tidak akan melupakan pemberi jasanya itu.
Kenapa artikel ini saya buka dengan cerita kyai zarkasyi dan ketegasan beliau diatas?? Karena menurut salah seorang alumni bercerita kepada saya bahwa di pondok cabang dimulai dibentuknya grup kelas, maka setelah itu akan datang pulsa kepada wali kelas, lalu emas, bahkan di pondok cabang ada yg mengirim wali kelasnya dikirim uang 15 juta, dron, bahkan ada yg dikirim motor. Saya meradang membaca laporan alumni tersebut, dia menyebut adik adik angkatanya sering menerimanya tanpa mereka memintanya, dan dia juga merasa jengah melihat fenomena ini.
*Jangan merusak keikhlasan ini,* keikhlasan ini sudah di bangun hampir 1 abad lamanya di Gontor. Lingkungan keikhlasan ini sudah di didik kan kepada kami sehingga mendarah daging di tubuh kami segenap penghuni Gontor, bahkan kami tidak bisa berkata apa apa ketika kami ditanya kami di gaji berapa? Keikhlasan yg membuat kami bangga menjadi pengoreksi ujian meski cuma dibayar kerupuk sama sambel pecel, keikhlasan yg membuat kami mau begadang memasukkan nilai tanpa bayar sepeserpun. Keikhlasan yg membuat kami bersedia menjadi tukang angon kambing dan sapi qurban tanpa dibayar. Keikhlasan yg menguatkan kami.... Jangan pernah dikotori... Jangan sampai di nodai oleh hal2 yg merusak seperti itu... KEIKHLASAN ITU MAHAL
Dulu pernah ada guru - guru DI UKK (Koperasi guru) mendapat bonus dari suplier yg merasa diuntungkan penjualannya oleh Gontor. Kyai syukri marah besar. *"jangan merusak keikhlasan!! Semua bonus penjualan harus di laporkan ke adm (administrasi) semua guru harus menikmati...!!* Jangan mengusik keikhlasan kami" kurang lebih demikian murkanya kyai syukri mendengar guru yg mendapat bonus dari suplier. Padahal yg jaga juga guru2 itu, yg menghitung untung rugi juga guru2 itu, yg menemui suplier juga guru2 itu. Apa salahnya menerima bonus?? Karena bonus itu menggerogoti keikhlasan kami.
Maka wahai para wali santri, bantu kami guru guru muda itu untuk senantiasa ikhlas mengabdi untuk Gontor, kepada umat, kepada agama ini. Kami sudah menjual diri kami kepada Allah, menjual harta kami kepada Allah, menjual waktu kami untuk Allah, nanti akan kami ambil keuntungan kami di akhirat, sekali lagi, jangan nodai keikhlasan kami dengan memberi kami pulsa, emas, dron, bahkan mungkin motor kepada kami, itu tidak sebanding dengan pahala yg kelak insya Allah kami terima dari Allah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...