KAJIAN
penaharianku.aan
Maret 03, 2021
*Beberapa catatan penting diskusi buku Minhaj*
Bersama: Dr Hasib Amrullah
_Kamis, 4-3-2021_.
Bangunlah selalu hal² yang sifatnya kontinyu (rutin) meski itu kecil bentuknya. Sebab, amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit. Rasulullah pun mngafirmasi hal ini. Ketika ditanya, Ya Rasulullah, amalan apa yg dicintai oleh Allah? Maka dijawab "amalan yng rutin, meski sedikit".
أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلّ
”Amalan yang rutin (kontinu), walaupun sedikit.” (HR. Muslim)
D sni, kebaikan kecil yg kita lakukan dalam hidup kita lebih berharga daripada kebaikan besar, tapi hanya sekali dilakukan.
.
10 menit tiap pagi yg d luangkan untuk membaca selama seumnur hidup, lebih baik, dripada membaca 1/2 jam tapi sebulan sekali. Hal kecil itu itu penting untuk kita bangun, krna sesuatu yg besar pada dasarnya selalu d mulai dri hal yg kecil. *(Rumah besar, pasti ia disusun dari batu bata kecil dahulu.)*
.
Namun, melakukan hal kecil dan rutin itu bukan hal yg sederhana, sebab dlm diri kita punya hawa nafsu yg selalu menggiring kita untuk menjauhi dri niat baik. D sni memperbaharui niat (Tajdid an- Niyyah) setiap sebelum memulai kegiatan itu penting. Termasuk dlm setiap kali kita beraktivitas, perlu ada _tajdid niyyah_. Kalau bukan karena Allah yg kita besarkan , maka amal itu akan berakhir sia².
.
Sebelum istirahat, sempatkanlah tuk bermuhasabah. Bermuhasabah akan hal²/ amalan apa sja yg sudah kita besarkan selain Allah atau kita lakukan bkn karena-Nya. Itu penting, darinya kita memohon ampunan-Nya krena kelalaian kita sebagai manusia. Dengan demikian, banyak sekali hal² yg perlu kita perbaharui niat kita dalam segala hal, dan perlu kita gantungkan seluruhnya lillah.
.
Tidak semua dari kita d berikan hidayah untuk melakukan sesuatu yg itu sifatnya baik dan benar dalam agama. Siapa yg dikasih hidayah? Yaitu mereka yg memasrahkan dirinya kepada Allah SWT secara total. Bukan memasrahkan setiap perkaranya pada kemampuan kognitif akal dirinya. Semua yg mewujud, itu fitrahnya tunduk dan patuh pada kebesaran-Nya.
.
Tahajjud misalnya, itu salah satu bentuk dri kepasrahan total kita kepadanya. Coba tadabburi do'a dri Tahajjud. (Wa la haula wa la quwwata illa billah). Jdi inti dri kita mnjlnkn proses kehidupan adalah dimana kita selalu menundukkan, dan patuh terhadap kebesaran Allah. Inilah bentuk terindah dari penghambaan seorang manusia. *Kita besar bukan karena diri kita, tapi kita besar karena Cinta dan kasih Sayang-Nya. Yakinkan diri kita bahwa kita memiliki Allah yg Maha Besar.*
.
Slogan Relativisme adalah slogannya era Posmodern d Barat. Diantara ciri² era ini ialah; Menolak strukturalis. Artinya, menolak hal² yg telah teratur sebelumnya. Menolak otoritas. Artinya, otoritas atau kepakaran merupakan hal² yg tak d akui di era ini. D sni, paham relativisme membahayakan cara berfikir seseorang, sebab tidak ada nilai yg tetap yg menjadi sandaran dlm berkehidupan. Tidak ada otoritas yg mnjdi acuan. Tidak ada hal yg kemudian menjadi keyakinan yg mnjdi dasar panduan hidupnya. Kebenaran yg haqq dlm hal ini ditolak dlm cara pandang ini.
.
Slogan ini sejatinya adalah lahir dari sebuah kebencian pemikiran Barat terhadap agama. Benci trhdp sesuatu yg mutlak dan mengikat dlm berkehidupan. Generasi muda posmo pun akhirnya mewarisi kebencian ini sampai saat ini.
.
Berhati-hatilah saat kita salah meletakkan kebencian di dalam diri kita. Kenapa kebencian itu tidak akan melahirkan kearifan? Sebab ketika sifat benci itu hadir dlm diri, d situ kita akan menutup sebuah kearifan dan kebenaran. itu masuk dlm diri. Maka jgn engkau hiasi diri dgn sebuah kbencian. Kebencian yg diperbolehkan itu adalah pada kemunkaran, wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in. D sni sekali lagi perlu d garis bawahi bahwa Kebencian tidak akan melahirkan kearifan dan kebenaran.
.
Agama dan Ideologi. Persamaan keduanya memang keduanya sama² sebuah keyakinan. Perbedaanya, agama bukan hanya sekedar sebuah keyakinan. Dalam Islam agama itu lebih dri keyakinan, ia adalah way of life. Cara kita menjalani dalam kehidupan ini sudah d Pandu oleh agama. Sumber panduannya, al Qur'an dan as-Sunnah. D dalam agama juga d jlskn panduan² untuk berhubungan; baik dengan Allah, dan dengan Sesama manusia, dan dengan diri kita sendiri.
.
Sebagai generasi muslim, semoga kita diberikan keistiqomahan oleh-Nya untuk menjunjung nilai² Islam.
.
Esensi dari seorang muslim adalah ketundukan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yg telah d tetapkan-Nya. Jika sifat atau karakter ini tidak kita miliki, maka kita telah menyalahi esensi dari sebutan muslim yg disematkan d dalam diri kita. Padahal, syarat untuk d sebut mu'min itu adalah ia telah berislam. Bagaimana mungkin kita mengimani sesuatu, sedangkan kita sendiri tak mau tunduk patuh terhadap segala ketetapannya. Karenanya, basis dari iman adalah islam. Tanpa ketundukan dan kepatuhan itu iman kita takkan berkembang. Tanpa iman kita gak akan pernah berbuat kebaikan. Kebaikannya hanya sepeti Turob (debu) atau hanya kassarob (fatamorgana). Maka tidak mungkin ihsan itu dapat melekat didalam diri kita jika iman itu tidak ada.
Di sini trilogi ini selalu melekat dan hrs berkaitan satu sama lainnya di dalam diri kita. *(Islam, Iman, Ihsan) ('ilm, amal, akhlak)*
.
Prof Hamid Said in his book "Minhaj"; _Berislam secara syari'ah harus diperkuat dgn berislam dgn aqidah. Berislam secara aqidah ditingkatkan lagi menjadi berislam dalam bentuk akhlak_.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...