Bersyukur, Walau Penenku tidak sesuai harapan
penaharianku.aan
Mei 05, 2021
Kecamatan bayan hijau warnamu, biru langitmu, dan yang terdiri dari beberapa desa kecil diantranya; desa anyar, desa bayan, karang bajo, loloan, mumbul sari, sambik elen, senaru dan sukadana. Semua penduduk desa hampir mata pencariannya adalah bertani, bahkan berbagai profesi lainnya disela-sela waktunya mereka meyempatkan untuk bertani begitulah gambaran begitu maraknya dan bahagianya sebagai petani di desa ini. Alfakir akan sedikit memberikan gambaran dan suasana bertani pada musim ini. Saat sekarang ada beberapa tananam yang manjadi harapan petani diantaranya bawang, kacang, jangung, dan ada beberpa yang menanam padi, dan itu semua alasan para petani melihat di tahun sebelumnya hampir semua mendapatkan hasil yang lebih dari cukup yang memberikan rasa nyaman dalam melaksanakan penghambaan kepada sang kholik, maka dari bisa memantik para petani murni dan hanya sampingan yang mempunyai profesi lainnya. Wal hasil semua bershusnudzon akan ada campur tangan Allah dan yakin seyakin yakinnya akan janji Allah akan rizki hambanya. Setelah selesai dalam proses tanam menanam maka disinilah terlihat orang-orang yang sungguh dalam mengurusi tanamanya, dan pastinya semua petani sangatlah sungguh dalam megurusi tanamannya, namun hasil baik dan tidak belum pasti karena poreses dari pembibitan sampai penanamannya kita yang tentukan dan keadaan sekitar, cuaca dan tentunya masalah rezki Allah lah yang atur. Faktanya beberapa petani pada saat sekarang ada yang masuk dalam kategori orang beruntung dan kurang beruntung, karena banyak dari petani kacang yang hasil panennya hanya terlihat pohonnya yang tumbuh subur namun yang berisi hanya beberapa pohon dan bahkan tak sedikit yang hanya akar pancarnya saja, dan belum juga petani bawang masih belum tenang akan gangguan hama dan cuaca yang terlalu deras pada saat baru menanam yang mengakibatkan tak semua bibit tananaman tumbuh merata dan tentunya memberikan efek pada hasil panen. Belum harga yang berfariasi yang cenderung menurun di beberapa tempat, tentu semua ini menjadi tantangan atau masalah bagi para petani.
Maka dari itu beberapa hal diatas jika tidak di pandang dengan kaca mata Ilahi bahwa Dia yang menghidupkan segala sesuatu, Dia yang memberikan jatah setiap hamba maka kita akan hanyut dalam ke su'udzonan menganggap bahwa ketidak adilan sang maha pencipta, tentu itu semua tidak di benarkan, maka kita pandang itu sebagai bentuk ujian, pelajaran, bahwa itu semua ada hikmahnya ketika kita sudah sungguh dalam menghidupkan bumi Allah ini dengan aturannnya toh juga masih belum sampai pada hasil panen yang di harapkan apalagi kurang diurus, kurang syukur, bahkan tidak diharapkan tentu hasilnya sangat tidak sampai pada hasil panen yang sehat sperti yang kita harapkan. Maka sekali lagi terkait ketidak suburan hasil penen yang kita petik pada saat sekarang ini, kita senantiasa terus bersyukur dan sabar, kita kedepannya harus merancang kembali target hasil panen, mempersiapkannya dengan sebaik mungkin dan tunduk pada perintah dan larangan-Nya karena dimana ada ketundukan terhadap-Nyadengan kafah(sempurna/menyeluruh) serta selalu bershusnudzon akan ujian, kita akan dijanjikan kabaikan-kebaikan, rizki-rizki yang tidak terduga dikemudian hari, amin allahumma aamiin. Wallu a'lam.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...