SEMANGAT BANGKIT PASCA CEDERA MCL (Medial Collateral Ligament)

   Football   
Seorang atlit apapun tentu memiliki resiko yang besar untuk mengalami cedera. Terlebih pesepak bola. Cedera fisik yang dialami seorang atlit tentu saja akan mempengaruhi keadaan fisik mereka. efek trauma yang berkelanjutan yang berkelebihan yang ditimbulkan dari cedera itu sendiri dapat membuat penampilan mereka berubah dan mungkin tidak bisa semaksimal sebelum mereka cedera. Waktu istirahat bagi seorang atlit yang cedera pun dapat mempengaruhi performa mereka. Mungkin untuk cedera ringan seperti keseleo akibat salah jatuh masih bisa diatasi dalam hitungan beberapa hari saja. Namun, apabila cedera lutut atau otot yang parah dan diharuskan operasi bahkan, tentu saja dapat memakan waktu yang panjang lebih lama hingga berbulan-bulan lamanya guna mengembalikan keasliannya dalam bermain. (Alhamdulillah tidak oprasi)

         IE inisialnya dan Aan panggilan akrabnya. Ia adalah salah seorang Mahasiswa aktif diberbagai kegiatan kampus mulai dari sektor organisasi kampus hingga berbagai CABOR (cabang olahraga) yang ada dalam kampus pun diikutinya salah satu diantaranya adalah bermain sepak bola, pada saat itu diawal tahun ajaran, menjadi agenda tahunan kampus selalu mengadakan berbagai lomba dalam rangka pekan perkenalan dan bertepatan pada waktu itu peringatan tahun baru hijriah 1441-1442 atau yang lebih familiar dikalangan Mahasiswa adalah Muharram Cup. Berbagai lomba pun berjalan dengan semestinya semua peserta lomba dengan bangga menunjukan kemampuan terbaiknya menjadi perwakilan atas nama Angkatan ataupun PRODI (Program study) masing-masing. Tepat pada tanggal 13 Zulhijah 1441 H./03 Agustus 2020 M. adalah partai puncak lomba yang sangat bergengsi mempertemukan antara dua club yang tak terkalahkan yang pastinya mempunyai nyali terbaik diantara club-club lain yang ada. Ribuan mata memandang, suara teriakan dari barbagai penjuru turut memeriahkan pertandingan pada sore itu di lapangan hijau. Pada saat itu ia berposisi pemain belakang yang tak tergoyahkan oleh peyerang lawan, pada saat itu yang ada dalam pikiran setiap pemain bermain dengan maksimal dengan berkeyakinan disetiap ada kesungguhan dalam berbuat segala sesuatu termasuk dalam bermain akan ada hal terbaik yang menanti didepan kita. Peluit Panjang pun tertiup dan terdengar indah oleh wasit tanda pertandingan dimulai, saling serang antar kedua kubu pun terlihat tiada hentinya hingga pertandingan babak pertama pun usai dengan skor 0-0. Pada saat awal babak kedua dengan stamina yang baru yang begitu prima terlihat dari masing-masing kubu saling menyerang. Pada menit-menit akhir dari babak kedua kedukan berubah menjadi 1-0 dan yang dipimpin timnya IE tadi. Pada saat itu pula tampak ditengah lapangan ada salah seorang dari pemain yang menang tergeletak entah apa yang menimpanya, penonton pun terkejut bertanya-tanya apa yang terjadi dilapangan hijau dan ia terpaksa menepi dari lapangan karena tidak bisa melanjutkan pertandingan kembali. Pada akhirnya tim merekalah yang memenangkan pertandingan dengan skor 1-0. Sedih bercampur banggapun sangat terasa melihat teman-teman yang dengan semangatnya mengangkat piala kebesaran yang menjadi tujuan kita diawal tadi.   

     Sekian hari cedera hari aktif perkuliahanpun mulai berjalan normal dengan kekuatan hati menjalani cedera yang tidak pernah dialami sebelumnya, yang tak terbayang dan terpikirkan sedikitpun harus menjali hari-hari panjang dengan berbaring dan duduk tanpa harus berjalan menelusuri jalan setapak yang indah, bahkan makan pun harus diambilkan karena tak kuat untuk berjalan dengan kaki sebelah. Setelah beberapa hari barulah kami memeriksa kedokter terdekat yang kurang lebih 10 km dari pemukiman, dan hasil diagnosa sementara adalah MCL (Medial Collateral Ligament) dan dokter menyarankan akan jauh lebih baik jika tiga kali berobat dalam seminggu, namun dari beberapa petimbangan kami hanya bisa hanya satu kali dalam seminggu maka wajar dalam penyembuhan terkesan lama dan membutuhkan waktu yang panjang untuk tahap penyembuhan.

         Pada saat yang bersaaman minggu-minggu itu adalah waktu wisuda yang sangat ia nanti-nantikan sejak bertahun-tahun lamanya, namun apalah daya seorang hanya bisa merencanakan namun ada yang memberi kehendak dengan berbesar hati harus memilih untuk tidak mengikuti acara wisuda yang berlansung diluar daerah. Melihat dari beberapa kegiatan yang tak bisa diikuti, maka sebagai pelajar yang aktif haruslah berfikir dengan sehat agar bagaimana waktu yang diberikan untuk istirahat panjang oleh alam, memberikan hal yang jauh bernilai dari sebelumnya. Hal ini tentunya tak mudah bagi setiap orang mengingat usia-usia masih segar bugar yang diharapkan bisa menumpahkan segala pikiran cemerlang yang dimiliki dalam bermain tertunda beberapa bulan. Beruntungnya, pihak klub sepak bola dan kampus telah menyiapkan psikolog untuk membantu pemulihan mentalnya dari pasca-cedera parah yang menimpanya MCL (Medial Collateral Ligament) akibatnya tekanan atau stress pada bagian luar lutut, desakannya menyebabkan bagia luar lutut tertekuk dan bagian dalam melebar.  Itulah hasil diagnosa dokter yang terbaru. Dengan kebesaran hati menerima segala cobaan, dari minggu keminggu tampak ada perubahan yang sangat terasa, mulai dari keberanian untuk mencoba berjalan walau masih dengan alat bantu, tapi semua perkembangan itu patut disyukuri mengingat dengan bersyukur orang akan diberikan tambahan nikmat yang kita tidak tau arahnya dari mana.

      Pada akhirnya ia mengungkapkan dengan segala hal keadannya harus istirahat total, rehabilitasi dan bagaimana cedera itu telah mempengaruhi hidupnya. Ia mengungkapkan bahwa penderitaan itu bersifat mental dan fisik saja. Pada awalnya ia terus menyalahkan diri sendiri karena ia harus terbaring dengan kaki tak bisa digerakan dan harus melewati begitu banyak masa buruk yang kurang lebih tiga bulan lamanya. Ini semua umum dialami oleh pemain yang cedera punkas beberapa teman diasrama. Sekilas ia pun berpikit untuk berhenti dan tidak kembali ke dunia olahraga, tapi hal tersebut hanya terbesit sesaat saja. Adapun total ada tiga kali ke fisioterapi dan sekali ke dokter tulang untuk memastikan keadaan, meninggalkan dua bekas luka. Aan tidak dapat berjalan selama dua bulan. Namun, ia tidak putus asa dalam berlatih untuk pulih dari cederanya walupun terkadang air mata menetes, mentes bukan karena putus asa namun dengan tekat yang kuat dan memastikan bahwa ia tetap berada dalam keyakinan yang positif untuk dapat bangkit kembali. Ia mengakui hal tersebut sebagian besar memang menunjangnya dalam proses penyembuhan. Memiliki keyakinan, dukungan, dan keinginan besar untuk kembali ke lapangan menjadi kunci baginya untuk mempercepat proses pemulihannya. Hal-hal tersebut tidak harus diberikan oleh seorang dokter  semata, tetapi peran orang-orang terdekatnya dan teman tim yang selalu memberikan dukungan yang tiada hentinya. Maka sepatutnya seorang hamba yang lemah harus senantiasa bersyukur atas apa yang diberikan semata-mata atas kehendak-Nya, baik susah maupun senang, segalanya harus disyukuri sebagai bentuk husnuzon kita kepada Rab Jalla Wa’ala, karena bagimana pun sesuai deng an ajakan panutan kita Nabi Muhammad SAW agar kita berberusaha selalu dekat dengan-Nya, berbaik sangka (husnuzhan) dan tidak berburuk sangka (su’uudzhan) kepada-Nya. Karena Allah SWT “berbuat” sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Jika seorang hamba berprasangka bahwa Allah itu jauh, makai Allah pun akan menjauh, sebaliknya jika kita berprasangka bahwa Allah itu dekat, maka Allah pun akan mendekat kepada hambanya. Semoga cedera ini bisa menjadi pelajaran untuk semua orang agar lebih berhati-hati lagi dalam bermain, apapun permainannya tetap utamakan keselamatan dan mengawalinya dengan pemanasan yang cukup guna menghindari hal-hal yang tidak dinginkan seperti cedera, patah dan lain sabaginya.

        Tidak terasa hari ini tepat tanggal 3 Agustus dimana hari itu penuh dengan derama hingga segala rasa pada saat itu masih terasa hingga saat ini, setahun lamanya cedera ini alhamdulillah sudah jauh lebih baik, tanda bahwasanya Rab kita masih memberikan kita nikmatNya yang sungguh luar biasa, harapan yang tiada hentinya agar bisa beraktifitas jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Ingat selalu dan yakinlah “dimana ada musibah pasti akan ada hikmah besar yang tak terduga nantinya”. Amin Wallahu a’lam    

Begitu lah salah satu kisah mahasiswa yang akhirnya dapat bangkit kembali setelah mengalami cedera parah yang berkepanjangan. Semoga bermanfaat.

Apakah teman-teman memiliki pengalaman cedera yang sama???????????????????????????????????????????????🤔

 

 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...